Katro Part 2 (Japan Trip)

Pagi Senin 7 Maret itu saya dijemput Akiyama san ke hotel Met’s. Kami berencana sampai kira-kira setengah sepuluh di kantor. Sebelum turun ke lobby saya sempat melongok ke luar jendela kamar di lantai 9 itu, hujan.

Karena membawa beberapa snack dari Merangir maka saya tidak ke restoran hotel untuk sarapan, duduk saja di lobby menunggu Akiyama san. Tidak berapa lama pria yang rambutnya sudah tak hitam lagi itu datang, menenteng payung plastik transparan dan jaket. “Pakai jaketnya, di luar turun salju” katanya, lhoh?

Saya melongo saja, tadi kan hujan? Jaket kepunyaan saya yang tadinya mau ditenteng saja akhirnya saya pakai ( jaket yang dibawa Akiyama san warnanya merah, diantara salju saya pasti seperti jadi sirop diatas es serut(^_^). Kami keluar hotel dan saya menyaksikan untuk pertama kali seumur hidup ini salju yang turun seperti kapas!* jika saja ada musik pengiring yang tepat menggambarkan suasana yang dramatis saat itu (-_-).

Semua terlihat putih, orang berjalan cepat seolah menunduk kearah stasiun Kokobunji seperti kami. Indah sekali….yang tidak indah adalah bahwa hari itu saya telah memaki sepatu “pansus”  berhak 3cm yang ternyata jadi sedikit longgar (dibeli dengan buru-buru), yang tak bersahabat ketika bertemu dengan genangan salju yang mencair. Beberapa kali saya nyaris terpeleset, Akiyama san cuma mengomentari “sepatu baru ya?” hahahah. Malunya dimasukin kantong sajjah. Saya jawab cengengesan “iya, sepertinya saya akan bermasalah dengannya satu hari ini @_@.

Saya terus menatap salju yang turun sembari menunggu kereta kami datang. Akiyama sibuk menerangkan tentang sistem kereta api, rute dan seterusnya. Saya mengangguk sesekali menyela dengan tanya tapi tetap saja tidak mengerti.Tadi ia sudah mengajari cara membeli tiket. Kokobunji ke Kodaira 170 yen, masukkan uang, pencet tombol 170, tunggu terlihat warna hijau, tteret..trettett, huala…tiket keluar.Potongan kertas seperti di timezone.Tiket ini dimasukkan ke mesin di pintu masuk stasiun, jika itu adalah stasiun transit maka tiket akan keluar lagi dan harus diambil untuk digunakan pada stasiun selanjutnya.

Kemarin malam, dari narita setelah naik limosine airport kami harus melewati satu stasiun transit sebelum Kokubunji, Akiyama san lupa memberitahu saya soal ini, terpaksa kami menemui petugas menjelaskan bahwa saya tidak mengambil lagi tiket saya. Si petugas mengangguk-angguk, membuka mesinnya dan mengeluarkan tiket saya tadi (saya mengira-ngira apa yang disampaikan Akiyama san pada petugas: hmm, maaf saya hari ketiban sial musti membawa orang udik @_@).

Tidak ada komentar :

Posting Komentar