Sengatan Wasabi sebagai Ucapan Selamat di Jepang

Saya menatap mangkuk berisi nasi yang ditutupi irisan aneka jenis makhluk laut di depan saya. Handuk putih kecil basah dan panas yang diberikan ibu (pemilik restoran kayaknya) tergeletak di samping cangkir berisi teh berwarna hijau yang mengepul.  Seperti beo dari tadi saya mengikuti saja gerak-gerik Akiyama san, handuk itu ia seka ke tangan, owhh…

Sambil menunggu hidangan komplit kami ngobrol tentang perjalanan saya. Kira-kira 28 jam lah Merangir ke Narita kata saya menjawab pertanyaan gurau dan prihatin lelaki yang sudah bekerja 30tahun itu.Pasti pertanyaan tersebut terlontar mengingat penampilan saya yang porak-poranda:(( hahaha…

Restoran itu sepi sekali hanya satu orang pria yang terlihat tengah menikmati sake. Memang sudah bukan waktu makan malam pukul 10an begini. Akiyama san akhirnya memberi aba-aba bahwa sudah waktunya mencicip hidangan di depan kami. Terlihat menarik  dan menggiurkan saya yang belum ketemu nasi hampir 14 jam.

Seumur hidup saya mencintai ikan tapi baru hari ini saya akan makan berjenis-jenis ikan sekaligus dalam keadaaan MENTAH. Perasaan ingin tahu dan senang membuat saya dengan yakin menerima menu yang ditawarkan partner saya ini. Akiyama san memulai ritual dengan ucapan selamat datang, berharap saya akan senang selama berada di negerinya, mengajak mengangkat cangkir teh sambil berucap”kampai”…..”kampai” saya membeo lagi.

Dan saya memulai, mengambil sumpit, memindahkan onggokan kecil berwarna kehijauan ke piring yang lebih kecil berisi semacam kecap, mengaduk, lalu mencelupkan satu irisan ikan kedalamnya, terus ke mulut dan...uhuukk..uhhukk......#$@!^%&*&$#*...hatchihh..hatcchihhh. Masya Allah apa gerangan ini makanan. Pemilik restoran dan Akiyama san kaget panik memberikan cangkir teh ke saya. Minum...minum. Iya, tapi ini teh juga panasss….huhuhu (dalam hati)

Saya tersengat pedas yang luar biasa…sampai  ke otak rasanya… wuihhh. Tidak enak juga membuat kekacauan, saya menenangkan mereka dengan bilang daijobu..daijobu….tidak apa-apa. Ternyata onggokan berwarna hijau tadi bukan sembarangan saja, wasabi namanya (silakan cek wikipedia). Saya mencampurkan terlalu banyak rupanya untuk ukuran orang yang baru pertama kali mencoba makanan Jepang.


beberapa makanan yang masuk ke perut saya selama di sana

Tidak ada komentar :

Posting Komentar