Bupati-bupati Wanita dan Penampilannya

Tadi sewaktu istirahat makan siang, saya sempat menyaksikan live interview dalam rangka hari kartini di Metro siang Metro TV.  Tiga perempuan dihadirkan, bupati Karang Anyar, seorang peneliti BPPT dan Dira sugandhi (saya cuma ingat yang ini -__-” ). Isi obrolan itu tidak terlalu istimewa, yah seputar kiprah perempuan masa kini, kehebatan-kehebatan mereka, peran, gender, biasalah. Tapi yang menarik hati
adalah ibu bupati yang berkebaya kerudung serba merah dengan bros berkilauan di depan dada. Hmm..rasanya kok saya kenal ya…kapan,dimana?

Tentu saja tidak, saya tidak punya “sejarah” apa-apa dengan Karang Anyar. Lalu apa ya, kenapa rasa-rasanya pernah melihatnya. Aha! ternyata saya memang tak kenal beliau. Ternyata beliau hanya mirip. Mirip dengan wakil walikota Banda Aceh (ini saya pernah ketemu langsung), mirip Ratu Atut (Banten ya ini?), sama  satu lagi… saya lupa pernah liat fotonya di jalan-jalan waktu pilkada, dokter, di Tangerang apa yaa?? …Tapi apanya yang mirip…hahah..hmm..ah ya, sepertinya make up tebal dan perhiasan-perhiasan yang berkilau-kilau itu.

Perhiasan memang milik perempuan. Tidak ada perempuan yang tidak suka perhiasan. Imitasi, setengah imitasi atau yang serba asli  berlian, swarovki (saya salah menulisnya?) selalu lekat dengan perempuan. Dan perhiasan bisa jadi pakem dandanan, hingga beberapa orang bisa jadi terlihat sama. Entah masalahnya di mata saya. Tapi mungkin itu tak penting dikomentari, tak masalah jika pekerjaan mereka juga berkilau-kilau seperti perhiasan-perhiasan yang mereka kenakan. Setuju?



(Ibu Bupati)

Salam
Merangir, 21 April 2011

2 komentar :

  1. Tepatnya ibu ini Hj.Rina Iriani,saang bupati Karang Anyar,beliau sering juga dijuluki bupati Anthurium.:) karena beliau suka dan punya banyak Anthurium.Dan kalau gak salah juga beliau termasuk pengurus juga dlm ikatan pencinta tanaman hias Anthurium.

    BalasHapus