Gulai Ikan ala Saya

Makan itu bukan makan kalau menunya bukan gulai, begitu kebiasaan orang-orang di kampung saya. Ayah saya bahkan bisa ngambek kalau menu yang terhidang di meja adalah selain gulai. Gulai berbahan ikan, daging (kalio) juga sayur atau campuran ikan+sayur, daging+sayur.  Bahan utama gulai adalah santan kelapa. Tidak sulit di dapat karena hampir tiap rumah punya pohon kelapa warisan orang tua.

Kelapa yang dipetik oleh beruk yang telah dilatih untuk membedakan mana yang tua dan muda itu dipisahkan dari sabutnya dengan menggunakan sulo. Alat seperti tombak yang runcing, dipancang ke tanah. Selanjutnya kelapa ditancapkan, ditarik hingga sabutnya terlepas. Tinggalah kelapa bulat yang siap untuk dibelah dua, diparut dan diperas santannya.

Nenek saya yang jago memasak, punya banyak sekali kreasi gulai. Sayang tidak semua diwariskan. Ibu saya tahu beberapa, juga kakak-kakak perempuan yang besar, yang biasa membantunya ke dapur. Kalau saya belajar dari kakak, yah sudah turunan ke berapa jadi rasanya sudah gak samalah dengan buatan mereka, heheh..

Gulai ada yang pedas ada juga yang tidak. Pedas karena diberi cabe. Begini cara membuat gulai (ikan) pedas versi saya,

Bahan:
- Ikan laut (tongkol, tenggiri dll), bersihkan dan potong jadi beberapa bagian : 8 potong.
- Santan kelapa ( setengah bagian, diperas sebanyak 3 kali).
- Cabe merah giling ( 2 sendok makan)
- Cabe rawit giling ( 1 sendok makan)
- Bawang merah ( 5 siung)
- Kunyit (setengah ruas jari)
- Jahe (satu ruas jari)
- Lengkuas ( satu ruas jari)
- Serai (setengah batang)
- Daun kunyit (setengah lembar)
- Jeruk nipis ( 1 buah)
- Asam kandis (kalau ada)
- Garam  setengah sendok makan

Cara:
Haluskan kunyit+jahe+bawang merah, memarkan lengkuas dan serai, campurkan dengan cabe merah+rawit  giling, tambahkan perasan jeruk nipis. Masukkan santan, aduk rata, masukkan potongan daun kunyit. Panaskan hingga hampir mendidih, masukkan ikan. Aduk hati-hati agar santan tidak pecah. Tambahkan garam. Biarkan hingga bau pedas cabe hilang pertanda gulai sudah matang, jangan sampai keluar minyak dari santan karena berarti terlalu matang (gulai kurang sip jadinya).

Ini dia!




Selamat mencoba!.

Dolok Merangir, 23 November 2012


2 komentar :