Dialog Radio iD Kita Kompasiana



Selasa (25/9) pukul 10.30 kemaren, jadi pengalaman pertama saya menjadi narasumber dalam sebuah wawancara radio. Bersama pak Valentino dan Mbak Deasy Maria, dua orang yang paling sibuk ngurus sepak terjang iDKita.

Kami menjelaskan tentang sekelumit aktifitas dari kelompok yang lahir karena keprihatinan dalam penyalahgunaan internet ini.  Saya sebenarnya ke pe-de an saja, berani-beraninya mengiyakan tawaran Mbak Deasy untuk terlibat dalam phoneconference (saya di Pematang Siantar, Mbak  Deasy Purwokerto, Pak Valen entah dimana hihi) langsung dengan para kru radio Suara Edukasi PUSTEKKOM DIKBUD (Jakarta) dan pendengar setia mereka di acara Bunda Pintar yang mengudara tiap Selasa pukul 10.30- 11.30 Wib.

Beruntung saya menemukan ruang yang representatif di kantor hingga dalam waktu 2 jam-an saya tidak diganggu oleh siapapun, karena begitu wanti-wanti Pak Valen. Sambil selonjoran saya siap dengan laptop dan buku catatan kecil.  Kami memulai pemanasan, ngobrol bertiga, biar nanti tidak grogi, tapi namanya pertama kali saya musti ke toilet juga buat menetralisir rasa mules yang menyerang perut. Mbak Deasy  ternyata juga sama, meski sudah duduk manis dalam ruang pengakuan dosa digerejanya tetap saja,  kami saling bergantian tarik nafas dan hembuskan ahahhaaa..

Sampai akhirnya aba-aba itu datang juga.  Suara musik jingle acara bikin mules makin hebat, saya makin sering narik nafas.   Lalu terdengar suara Mbak Hani pengasuh acara, menyapa Pak Valen,  yang disapa menjawab hangat. Sampai pada giliran kami,  saya berusaha me rileks-rileks kan suara. Beruntung Mbak Hani  (yang mungkin menangkap kecemasan kami)  membantu dengan pertanyaan ringan pencair suasana.
Maka mengalirlah obrolan tentang bagaimana menjaga privasi dalam interaksi di dunia maya tersebut. Mbak Deasy dengan suaranya yang tegas dan enak didengar menjelaskan kronologis hadirnya iDKita hingga akhirnya jadi sebuah gerakan yang mulai merambah pada berbagai kegiatan dan aksi pada level grassroot alias khalayak umum.

Tentu komandan, Pak Valentino, kebagian bicara paling banyak, karena memang beliau yang lebih pakar soal berbagai teknis yang jadi pertanyaan sebagian pendengar yang menelpon dan mengontak.  Saya bertugas menyampaikan pengalaman terkait beberapa kegiatan yang pernah saya lakukan di lingkungan saya untuk mensosialisasikan gerakan internet sehat dan aman pada anak dan remaja. Bisa di liat salah satunya disini.

Seru! waktu ditengah acara ternyata dihadirkan murid dan guru (100 orang!)  SMK Muhammadiyah Wates yang kebetulan berkunjung ke PUSTEKKOM. Jadilah  seperti curhat colongan, kami bertiga bahu membahu membagi pengetahuan dan pengalaman.  Para pendengar dan mereka yang hadir di studio mengemukakan masalah juga pengalaman mereka. Acara sampai harus diperpanjang hingga ke pukul 12.30 ehehe

Antusiasme dan banyaknya respon yang kami terima membuat saya pribadi yakin kalau iDKita memang di perlukan adanya.  Meski ada sedikit gangguan karena alat-alat pengatur kelancaran wawancara ini masih baru (diganti demi support untuk acara ini, *thank PUSTEKKOM!)  tapi kami cukup puas.  Kegiatan yang akan berlangsung setahun penuh ini akan menyapa pendengar penerima gelombang 14,40 AM lagi pada Selasa depan. Pasti akan lebih seru karena narasumber, para relawan iDKita ada yang akan hadir langsung ke studio. Ayo panteng rame-rame!!

Ini streamingnya udah ada di youtube hiihi..

1 komentar :