Sebagai saudagar kain paling sukses sekota Batu Sangkar, mbak Fitri langsung panas waktu membaca iklan akan ada penerbangan perdana komersial ke bulan. Ia harus tercatat dalam sejarah sebagai satu dari penumpang yang jalan-jalan ke satelit bumi itu. Pasti kompasiana bakal heboh kalau ia posting reportase perjalanannya nanti, begitu ia berbisik dalam hati.
Maka tanpa pikir panjang ia langsung klik situs maukebulan.com yang jadi penyedia tiket perjalanan yang super mahal itu. Walaupun terpekik melihat harga tiket yang ditawarkan tapi sebagai pedagang kaya raya juga demi menjaga gengsi mbak Fitri tetap mendaftarkan diri. Karena ini perjalanan yang langka dan luar biasa maka tidak sembarangan orang yang boleh ikut. Para peminat harus mendaftar lebih dahulu untuk selanjutnya di seleksi.
Setelah mengisi biodata dan melampirkan foto dengan rayban hitam besar yang menurutnya terkeren sekompasiana ia lalu menarik nafas lega. Semoga aku terpilih katanya sambil mulai browsing baju yang musti dibeli biar pas selama ia di Bulan nanti (hihi..memang mbak Fitri ini orangnya optimis).
Sejak hari itu mbak Fitri selalu gelisah, harap-harap cemas sampai ia ogah ke toko karena takut kelewatan pengumuman dari maukebulan.com. Akhirnya pada satu siang yang panas, terdengarlah jeritan histeris mbak Fitri, namanya ternyata ada dalam daftar mereka yang diberi kesempatan ke Bulan.
Meski sedih karena hanya berangkat sendiri tanpa suami dan anak-anaknya mbak Fitri tetap bersemangat. Lihat saja dia sudah siap berangkat. Sehari sebelum jadwal take off bekalnya sudah komplit. Ada travel bag besar tentu berisi baju, menurut mbak Fitri pasti nanti akan panas sekali karena kan di angkasa jadi lebih dekat sekali jadi harus banyak bawa baju ganti.
Akhirnya mbak Fitri sudah berada di pangkalan ruang angkasa New Mexico di California. Pesawat Virgin Galactic yang akan ditumpanginya terlihat dari ruang tunggu.
Mbak Fitri yang pasti baru pertama kali kesini terlihat tercengang-cengang sejak datang. Lalu terdengar pengumuman agar penumpang yang mau ke Bulan segera naik ke pesawat.
Mbak Fitri yang Inggris payah cuma menangkap kata-kata moon.. moon saja. Tapi tadi dia lihat bule yang sama-sama antri waktu chek in. Maka diam-diam dia nguntit si bule. Ternyata benar saja memang si bule tujuannya sama.
Karena penerbangan perdana, sebagian kru pesawat canggih itu menyambut mereka di pintu masuk. Mereka tersenyum ramah sambil mempersilakan orang-orang masuk dengan sopan. Tapi tiba giliran mbak Fitri bule ganteng yang ternyata pilot terpekik “hai you, orang Indonesia, bawa apa itu ha” katanya. Mbak Fitri yang ternyata membawa masuk rantang bekalnya ke kabin kaget. Ia tergopoh-gopoh sambil menjinjing rantangnya yang entah kenapa tadi bisa lolos waktu check in, ia mendekat ke sang pilot. “anu mister, ini bekel saya” katanya polos. Si pilot tidak puas “bekel apa he, ayo buka..buka” kata pilot dengan galak. Sedikit gemetar dan malu mbak Fitri membuka tutup rantang 4 tingkatnya itu, ternyata isinya ( berurut dari paling atas): nasi, rendang, sayur daun ubi+sambel ijo, kerupuk emping. Hadoh, emang ada-ada aja si Mbak Fitri ini.
Karena dari kuliah sudah jago melobi akhirnya rantang itu lolos juga masuk kabin (mbak Fitri sampai promosi kalau rendang itu makanan paling lezat sedunia). Mbak Fitri sudah duduk di kursinya. Ia masih melihat-lihat sekilingnya, terkagum-kagum sambil potret sana sini untuk dokumentasi reportase nanti katanya. Tidak lama terdengarlah pengumuman pilot kalau pesawat segera landas.
Mbak Fitri yang duduk dekat jendela terlihat sangat gembira selama perjalanan. Tidak henti-hentinya ia memotret apa yang terlihat di luar. Bule-bule penumpang yang lain cuma berbisik sesamanya. Dari tadi mereka heran dengan penumpang yang rayban hitamnya gak lepas-lepas itu. Pesawat itu sangat nyaman, di depan mereka ada layar besar yang menyuguhi mereka film-film terbaru. Pramugari lalu datang dengan baki makanan tapi mbak Fitri yang tidak cocok sama masakan Eropa menolak halus lalu mengeluarkan rantangnya.
Sedang asik menikmati makannya, mbak Fitri lalu kaget dan terpekik, nyaris potongan rendang nyangkut ditenggorokannya. Para pramugari buru-buru menolongnya. Tapi insiden terus berlanjut, mbak Fitri nangis-nangis sambil bilang dia mau balik aja. Saputangannya dilapkan sesekali waktu raybannya di buka.
Sedang asik menikmati makannya, mbak Fitri lalu kaget dan terpekik, nyaris potongan rendang nyangkut ditenggorokannya. Para pramugari buru-buru menolongnya. Tapi insiden terus berlanjut, mbak Fitri nangis-nangis sambil bilang dia mau balik aja. Saputangannya dilapkan sesekali waktu raybannya di buka.
Pramugari bingung. Meski sudah dibujuk berbagai cara si mbak Fitri tetap menangis. Akhirnya karena perjalanan belum terlalu jauh, pilot balik arah, kembali ke pangkalan.
Penumpang lain menggerutu sambil bilang huuu…. Mbak Fitri cuek bebek. Pesawat mendarat lagi, pilot dengan kesal datang ke Fitri “hei kamu kenapa hei, bikin kacau ini penerbangan” . Fitri menjawab tersedu-sedu “anu mister, saya harus pulang ke rumah, soalnya tadi lupa matikan kompor”. Gubrak, pilot dan penumpang lain langsung mules trus berebut ke toilet.
Pernah disertakan dalam event fiksi humor kompasiana
Tidak ada komentar :
Posting Komentar