Vietnam, Komunisme dan Mekong

Hamparan sawah menguning kami temui sepanjang jalan menuju sungai mekong, sebagian sedang panen, oh ya tentu ya mereka kan importir beras kita..Sungai Mekong akan kami jelajahi seharian ini. Lumayan jauh lokasinya dari hotel, ada dua jam-an lebih apa ya(terlalu menikmati suasana). Berhenti di rest area sebentar, cuci mata lagi di gerai cenderamata, bagus-bagus barangnya tapi mahal. Hiasan dinding yang di pasar malam dekat hotel saya beli cuma 120000VND di sini 530000!.

Kalau begitu beli gantungan kunci sajalah hehe. Imut, kepala sapi warna emas. Niatnya buat Ms.Watanabe yang masih diTokyo. Perjalanan dilanjutkan, 10 menit sampai di pelabuhan. Berikut foto-foto kami


Setelah menyebrang dan menyaksikan betapa luas dan panjangnya sungai Mekong kami menepi di sebuah kampung, kalau tidak salah namanya pulau kelapa. Menyaksikan bagaimana orang disana memanfaatkan kelapa menjadi aneka barang dan penganan. Ibu-ibu sempat tertawa waktu guide menjelaskan soal cara meremas santan kelapa, kalau itu sih kerjaan kita sehari-hari kata mereka(-__-). Buat para blonde mungkin itu hal baru.

Wisata ke Vietnam 3 minggu lalu menyadarkan saya akan keberadaan komunis. Sewaktu berangkat saya sama sekali lupa bahwa Vietnam adalah negara komunis, maka saya terlongo-longo saja saat melihat gambar palu arit dimana-mana. Pertama kali pada sebuah spanduk besar di depan gedung pertunjukkan, saya kira mungkin ada pementasan teater.

Hanya ada satu partai di negeri ini yakni partai komunis, dan semua aspek pemerintahan, politik dan kemasyarakatan terkait dengannya. Menurut guide kami yang orang vietnam, mereka punya lebih dari 900 media cetak tapi editornya cuma satu:)


Lebih dari 80% orang Vietnam tidak beragama. Meski demikian kita dapat menemui kuil budha, gereja dan mesjid. Kami menemukan mesjid yang cukup besar di seputar restoran halal yang kami singgahi. Seiring dengan makin ramainya wisatawan muslim dari Malaysia dan Indonesia Ho Chi Minh mungkin sedikit lebih terbuka. Agama kristen yang diperkenalkan pada masa perancis dapat dilihat peninggalannya berupa gereja katedral yang sangat megah tepat di pusat kota. Kami sempat melihat pasangan pengantin yang mengambil foto di seputar gereja ini.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar